DEBUT GEMILANG STARFEST
Ada yang pernah mengatakan atau mungkin Anda pernah mendengar sebelumnya, bahwa jarak bukanlah suatu penghalang. Kata-kata itu tepat digunakan dalam acara kali ini. Walaupun jarak antara kampus S1 dan D3 STIKS Tarakanita berjauhan, tetapi hal itu tidak menyurutkan niat Tarakanita untuk menyatukan kedua kelompok mahasiswa melalui acara STIKS Tarakanita Festival (STARFEST) 2014.
Dengan mengusung tema “Spectacular Collaboration of Cultures Across Archipelago in Youth’s Hand”, STIKS Tarakanita menyelenggarakan pentas seni yang berlokasi di Aula Bintang Samudera, Pondok Kelapa, pada hari Kamis, 8 Mei 2014 hingga Sabtu, 10 Mei 2014. Pentas seni ini merupakan kali pertama bagi STIKS Tarakanita dalam bidang pendidikan dan seni.
Berdasarkan hasil wawancara, Sherlyana Novia, selaku Ketua Senat, mengatakan bahwa konsep acara ini merupakan penggabungan budaya Indonesia dalam suatu keharmonisan. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa generasi muda saat ini sudah melupakan budaya Indonesia. Oleh karena itu, STARFEST 2014 ingin membangkitkan kembali kesadaran generasi muda dalam melestarikannya.
Diawali dengan berbagai perlombaan, seperti dance, band, dan story telling, acara STARFEST 2014 juga dimeriahkan dengan pentas seni yang jatuh pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 sebagai acara puncaknya. Dalam acara ini, mahasiswa S1 mencoba untuk melihat dari sudut pandang komunikasi. Hal itu meliputi, fashion show, anamorphic, MC, dan kepanitiaan.
Fashion show 33 baju tradisional yang dibawakan oleh mahasiswa D3 Sekretaris berlangsung dengan sangat mengagumkan. Indahnya baju yang dikenakan para model menimbulkan antusias para pengunjung untuk tetap berada dalam Aula. Begitu pula keanggunan para mahasiswa yang menarik perhatian setiap pengunjung yang menyaksikan. Hal ini ingin mengkomunikasikan bahwa kita selaku wanita tidak perlu malu untuk mengenakan pakaian tradisional karena apa yang kita kenakan adalah mahkota dari setiap budaya yang ada di Indonesia.
Selain itu, para pengunjung disambut dengan lukisan anamorphic yang menjadi daya tarik STARFEST 2014.Anamorphic adalah lukisan 3D yang jika dilihat dari sudut tertentu akan memberikan efek seolah-olah gambar itu hidup atau nyata. Ternyata tidak hanya pelukis luar negeri yang dapat membuat lukisan anamorphic, tetapi pelukis Indonesia juga mampu menghasilkan karya serupa dengan tujuan menambah daya tarik bagi para pengunjung STARFEST 2014.
Kesuksesan STARFEST 2014juga dipengaruhi oleh Master of Ceremonies(MC) yang membawakan acara. MCmemiliki peran sebagai “jembatan” antara audiens dengan pengisi acara, pembicara, dan bintang tamu dalam sebuah acara.Dari segi komunikasi, MC yang dipilih oleh panitia STARFEST sangatlah komunikatif. Ia mampu berinteraksi baik dengan pengunjung maupun dengan pengisi acara.MC juga berhasil mengkomunikasikan apa yang menjadi tema dari STARFEST 2014 melalui penampilan, kreativitas, dan pembawaannya sehingga suasana dalam Aula Bintang Samudera menjadi lebih berwarna.
Salah satu faktor terpenting dalam kesuksesan acara ialah panitia. Hal ini tampak melalui kinerja para panitia dalam menyelenggarakan Pentas Seni STARFEST 2014 sehingga acara ini terlaksana sesuai dengan rencana, dan banyak pelajaran yang dapat dipetik melalui kepanitiaan ini. Nadya Ayu Larasati, selaku Ketua Panitia, berpendapat bahwa selama masa persiapan dari bulan Oktober 2013, koordinasi antar panitia terjalin cukup baik sebab tidak ada lagi pembatas antara senior dan junior.
Secara garis besar, STARFEST 2014 ditutup dengan meriah dan acara ini dapat mempersatukan serta menghilangkan pilar-pilar pembatas antara mahasiswa S1 dengan D3 STIKS Tarakanita.Acara berlangsung sukses berkat kerja keras dari para mahasiswa, dosen, karyawan, Sr. Dwina CB selaku ketua STIKS Tarakanita, dan terutama berkat rahmat dari Tuhan yang Maha Esa. Semoga di tahun yang akan datang, STIKS Tarakanita dapat terus menyalurkan ide kreatifnya melalui berbagai acara dengan tema yang lebih bervariasi.