Latihan Kepemimpinan Mahasiswa di Alam Bebas
Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) adalah kegiatan yang diadakan untuk melatih dan meningkatkan jiwa kepempimpinan pada calon senat Sekretaris dan pengurus HMKT. Pada tahun ini. STIKS Tarakanita mengadakan kegiatan LKM di tempat yang berbeda dengan suasana yang juga berbeda. LKM yang diadakan pada tanggal 2 September 2016, terselenggara di Badak Air, Ciawi, Jawa Barat. Tempat ini menjadi menarik dengan suasananya yang asri, dekat dengan sungai, serta tenda-tenda sebagai pelengkap yang juga menjadi tempat tidur para peserta LKM. Setiap tenda terdapat 4-5 mahasiswa gabungan dari mahasiswa Sekretaris dan Komunikasi.
Kendaraan yang digunakan untuk menuju lokasi LKM juga berbeda dari tahun sebelumnya, yaitu tronton marinir. Para peserta sampai di lokasi LKM pada sore hari, sekitar pukul 16.00.
Kegiatan LKM yang dilakukan di alam bebas, memberikan pengalaman dan pembelajaran baru pada masing-masing peserta LKM. Pada hari pertama, peserta LKM dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberikan sebuah telur yang nantinya menjadi tanggungjawab setiap anggota kelompok. Telur itu pun harus selalu dibawa kemana saja pada saat acara LKM berlangsung. Setiap kelompok dapat menuliskan komitmen kelompok mereka pada telur yang telah diberikan. Salah satu contohnya adalah dari kelompok 4, yaitu "Rendah Hati". Pada hari terakhir, telur ini dibungkus menggunakan sedotan, namun para peserta LKM ditantang untuk memikirkan cara untuk melindungi telur dengan sedotan. Selanjutnya telur yang telah dibungkus akan dijatuhkan pada ketinggian 3 meter. Setiap kelompok diperbolehkan membungkus telur ini sesuai kreatifitas kelompok, dan memberikan nama pada “bagunan” yang mereka ciptakan untuk membungkus telur tersebut. Setelah dibungkus, telur-telur tersebut akan dijatuhkan dan dilihat “bagunan” milik kelompok manakah yang bisa melindungi telur sehingga tidak pecah saat dijatuhkan. Dari empat telur yang ada, hanya terdapat satu telur yang tidak pecah saat dijatuhkan..
Acara yang menarik lainnya adalah pada saat hari kedua, dimana seluruh peserta ditantang untuk membuat sebuah acara dengan persiapan yang hanya boleh dilakukan sekitar 30 menit. Setiap peserta dibagi menjadi beberapa panitia mulai dari ketua panitia, panita acara, perlengkapan, dekorasi, hingga humas. Peserta dilatih untuk berpikir cepat, kompak, serta mampu bekerjasama dengan siapa saja. Dengan waktu yang singkat, para panitia berdiskusi hingga tercipta sebuah acara bertajuk “Tarq Night Live”. Acara ini berisi kreatifitas dari para peserta, mulai dari bermain musik, bernyanyi, mini drama, dan menari. Acara yang dibuat dapat dikatakan cukup sukses, dilihat dari keterbatasan persiapan dan alat yang tersedia, para peserta mampu membuat acara yang menarik dan terkoordinir dengan baik.
Lokasi yang bedekatan dengan alam, membuat setiap kegiatan LKM dilakukan di alam terbuka. Setiap harinya berbagai kegiatan LKM dilakukan di aula yang terbuka dan terpampang jelas dengan hutan. Mahasiswa juga melakukan kegiatan telusur sungai, kegiatan ini dilakukan untuk melatih setiap peserta untuk menjadi seorang pemimpin yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Telusur sungai juga menjadikan para anggota kelompok semakin kompak dengan saling membantu anggota kelompoknya.
Selama kegitan LKM berlangsung, para pembicara menanamkan prinsip penting bagi seluruh peserta yaitu, “Tiga Jalan, Satu Keutamaan”. Tiga jalan yang dimaksud adalah, satu orang berbicara yang lain memperhatiakan, tidak membiarkan ketidakberesaan terjadi, yang terakhir adalah kejujuran dan keterbukaan diutamakan. Satu keutamaan yang ingin dicapai ialah kedisiplinan.
Dari berbagai kegiatan yang menarik, seru, dan bahkan melelahkan, diharapkan para peserta LKM dapat belajar menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab serta memiliki prinsip yang kuat dalam kepemimpinannya.