LOMBA DEBAT BAHASA ANTARMAHASISWA SE-JABODETABEK 2017
Memperingati bulan bahasa dan sastra, badan pengembangan dan pembinaan bahasa kementrian pendidikan dan budaya menyelenggarakan lomba debat bahasa antarmahasiswa se-jabodetabek. Pada kesempatan kali ini saya, Agatha Christy Bangun (sem-5)dan teman saya, Lucky Pitaloka (sem-5) menjadi perwakilan dalam mengikuti lomba debat bahasa yang diselenggarakan di badan pengembangan dan pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Budaya Rawamangun, Jakarta Timur.
Beberapa proses seleksi telah kami ikuti. Proses seleksi yang pertama yaitu kami harus menyiapkan esay sebanyak 1500-2000 kata dengan tema "Bahasa Indonesia sebagai perekat Kebinekaan. Akan tetapi, karena lomba ini baru diketahui batas akhir pengumpulannya maka kurang dari 7 jam kami berhasil membuat esay dengan judul "Bahasa Indonesia sebagai Investasi Hidup Bangsa".
Awalnya kami pesimis karena tidak memiliki cukup waktu untuk mengerjakan esay tersebut, tetapi 7 hari kemudian panitia mengatakan sudah dapat mengecek situs website dari kemdikbud untuk melihat peserta yang lolos. Urutan no 4 ya,kami tidak menyangka nama kami dan nama kampus Starki lolos diikuti dengan 23 nama kampus yang berhasil mengalahkan 68 esay lainnya. Lomba diadakan 3 hari berturut-turut pada tanggal 17-19 oktober 2017. Lomba debat bahasa ini mengikuti aturan parlemen Inggris yang diikuti dengan tim afirmasi dan negasi yang dibagi menjadi 4 kelompok dalam 1 ruangan. Hal ini menjadi pengalaman pertama kami tang secara langsung bisa berdebat dengan universitas lainnya secara terarah dan sesuai aturan yang berlaku dengan topik yang diberikan secara acak yang mengarah terhadap pengembangan bahasa Indonesia.
Pada debat bahasa kali ini kita dituntut bukan hanya mengeluarkan pendapat atau opini kita saja tetapi kita dituntut untuk lebih jelas dalam mengeluarkan argumentasi dengan fakta dan solusi yang ada. 4 tahap telah kami lalui dalam proses debat dengan berbagai universitas yang berbeda,tetapi pada tahap pembentukan semifinal kamu berada di urutan yang ke dua sehingga kami tidak dapat lolos dan hanya sampai pembentukan semifinal. Hal tersebut tidak membuat saya dan Lucky kecewa melainkan membuat kami dapat menambah pengalaman baru,pembelajaran baru, dan teman-teman baru.
Dengan mengikuti beberapa tahap selesksi sejauh itu membuat kami bangga satu sama lain karena hal ini merupakan pengalaman pertama dan kami bisa lolos sampai ke tahap tersebut. Hal yang paling kami ingat dalam lomba debat bahasa kali ini adalah kita semua adalah pemenang yang berhasil mengalahkan beberapa universitas ternama lainnya.
Dalam debat kali ini membuat kami belajar bahwa kita sebagai generasi bangsa harus melestarikan Bahasa nasional kita yaitu Bahasa Indonesia jangan karna masukknya bahasa asing kita semakin meninggalkan bahasa Indonesia dan memisahkan diri dari bahasa ibu kita. Seperti motto dari debat Bahasa antarmahasiswa se-jabodetabek 2017 yaitu Utamakan Bahasa Indonesia Lestarikan Bahasa Daerah Kuasai Bahasa Asing.